LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
STRUKTUR SENYAWA

Oleh :
Kelompok III
Putri Nabila : (08101005004)
Angga Pratama :
(08101005006)
Ria Khusnul Khotimah : (08101005007)
Rizky Sepferizal :
(08101005025)
Bakti Satria :
(08101005035)
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2010
LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
DASAR 1
I.
Nomer
Percobaan : III
II.
Nama
Percobaan : Struktur
Senyawa
III.
Tujuan
Percobaan :
1. Menyusun
model setiap senyawa yang ditugaskan berdasarkan rumus molekulnya.
2. Menggambarkan
model senyawa dalam struktur tiga dimensi.
3. menggambarkan
rumus struktur untuk setiap senyawa berdasarkan model molekulnya.
4. Menuliskan
rumus struktur dari titik elektron untuk setiap model senyawa yang diberikan
oleh asisten.
IV.
Dasar
Teori
Atom-atom
bereaksi satu sama lain dengan menggunakan elektron-elektron dalam tingkatan energi terluar. Antar aksi elektron ini
menghasilkan gaya-gaya tarik yang kuat (ikatan kimia) yang mengikat atom-atom
yang bersamaan dalam suatu senyawa.
Dari
rumus-rumus senyawa seperti H2O, H2O2, CO2, C2H2, jelas bahwa atom-atom dari
unsur yang berlainan dalam mengikat satu sama lain. Kemampuan bersenyawa suatu
unsrur disebut valensi. Wajah struktur yang paling dari atom-atom dalam
menetukan perilaku kimia adalah banyaknya elektron dalam tingkatan energi
terluarnya. Elektron-elektron terluar ini disebut sebagai elektron valensi.
Bila atom-atom suatu unsur bersenyawa dengan atom-atom unsur lain maka selalu
terjadi perubahandalam distribusi.
Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas
memberikan informasi mengenai atom-atom yang
menyusun suatu senyawa kimia tertentu. Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan
setiap unsur kimia penyusun
dengan simbol
kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap unsur yang ditemukan pada masing-masing
molekul diskret dari senyawa tersebut.
Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas
ini ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang
menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular lain,
subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris (Maria
1999: 56).
Senyawa kimia adalah Zat tunggal
yang terbentuk dari beberapa unsur dengan melalui reaksi kimia dan senyawa
tersebut juga dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan
reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida
(air,
H2O)
adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen
untuk setiap atom oksigen.
Umumnya, rasio tetap ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan rasio yang
dipilih manusia. Oleh karena itu, material seperti kuningan,
superkonduktor YBCO,
semikonduktor "aluminium
galium arsenida", atau coklat
dianggap sebagai campuran
atau aloy,
bukan senyawa.
Ciri-ciri
yang membedakan senyawa adalah dia memiliki rumus
kimia. Rumus kimia memberikan rasio atom dalam zat, dan
jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena
adalah C2H4
dan bukan CH2.
Rumus kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul;
contohnya, natrium klorida
(garam
dapur, NaCl
adalah senyawa ionik.
Senyawa
dapat wujud dalam beberapa fase.
Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat.
Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan
atau gas.
Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom
individual bila dipanaskan sampai suhu
tertentu (yang disebut suhu penguraian).
Setiap senyawa kimia yang telah dijelaskan dalam literatur memiliki nomor
pengenal yang unik, yaitu nomor
CAS.
Unsur kimia, atau hanya disebut
unsur, adalah zat kimia yang tak
dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan
menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus)
dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom
terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga
saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia. Hal yang membedakan unsur satu
dengan lainnya adalah "jumlah proton" dan jumah elektron suatu unsur
atau ikatan dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah,
sedangkan atom oksigen memiliki
proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom
(dilambangkan dengan Z).
Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki
jumlah neutron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah
unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu
unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron
hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan
jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan
terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu).
Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan
mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa (Purba
1997: 112).
Unsur paling
ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur
yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh
unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan)
melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga
tahun 2005, dikenal
118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur
merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun
1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang
pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya
telah terurai.
Daftar unsur
dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan
pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama. Penamaan
unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu
belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa.
Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa
lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur "cuprum" dalam Bahasa Inggris
dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah
tembaga. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti
"hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".
Nama
resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC.
Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di
awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu
menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk
dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan
umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat
menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan
penundaan penamaan unsur dalam waktu yang lama (lihat kontroversi penamaan
unsur).
Sebelum
kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik
untuk logam maupun senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam
diagram atau prosedur; dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk
membentuk molekul. Dengan perkembangan teori zat, John Dalton
memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana, didasarkan oleh lingkaran,
yang digunakan untuk menggambarkan molekul. Sistem yang saat ini digunakan
diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem
tipografi tersebut, simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama
Latin (karena waktu itu Bahasa Latin merupakan bahasa sains); misalnya Fe
adalah simbol untuk unsur ferrum (besi), Cu adalah simbol untuk unsur Cuprum
(tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (raksa), dan sebagainya.
Simbol
kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur diterjemahkan
antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan
huruf selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf kecil. Non unsur, khususnya
dalam kimia organik dan organometalik, seringkali menggunakan simbol (Tim Kimia
Gilland Ganesha 2005: 57).
Cy
- sikloheksil;
Ph - fenil;
Bz - benzoil;
Bn - benzil;
Cp - Siklopentadiena;
Pr - propil;
Me - metil;
Et - etil; Tf - triflat;
Ts - tosil;
Hb - hemoglobin.
Molekul didefinisikan sebagai
sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat
(kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.[1][2]
Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion
poliatomik. Dalam kimia
organik dan biokimia,
istilah molekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul
organik dan biomolekul
bermuatan pun dianggap termasuk molekul.
Dalam
teori kinetika
gas,
istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada partikel gas apapun
tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-atom gas
mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut
terdiri dari atom tunggal yang tak berikatan. Sebuah molekul dapat terdiri
atom-atom yang berunsur
sama (misalnya oksigen
O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur
berbeda (misalnya air
H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen
(misalnya terikat oleh ikatan
hidrogen dan ikatan
ion)
secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.
Ilmu
yang mempelajari molekul disebut kimia molekuler ataupun fisika
molekuler bergantung pada fokus kajiannya. Kimia molekuler berkutat pada
hukum-hukum yang mengatur interaksi antara molekul, manakala fisika molekuler
berkutat pada hukum-hukum yang mengatur struktur dan sifat-sifat molekul. Dalam
prakteknya, perbedaan kedua ilmu tersebut tidaklah jelas dan saling bertumpang
tindih. Dalam ilmu molekuler, sebuah molekul terdiri dari suatu sistem stabil
yang terdiri dari dua atau lebih molekul. Ion
poliatomik dapat pula kadang-kadang dianggap sebagai molekul
yang bermuatan. Istilah molekul tak stabil digunakan untuk merujuk pada
spesi-spesi kimia yang sangat reaktif.
Walaupun
keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19,
terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach,
Boltzmann,
Maxwell,
dan Gibbs,
yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin
pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para
ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi
molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas
struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel
terkecil bahan-bahan kimia yang masih
mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering kali
tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
garam, dan logam
tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion
yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
Kebanyakan
molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian
terdapat pada DNA
yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen
diatomik
(H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya
(0.74 Å).
Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun
dapat dideteksi menggunakan mikroskop
gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar disebut sebagai makromolekul
atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan ukuran molekul
yang terpantau dalam larutan.
Rumus
empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan
paling sederhana unsur-unsur
penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air
selalu memiliki nilai perbandingan atom hidrogen
berbanding oksigen
2:1. Etanol
pula selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon,
hidrogen,
dan oksigen
2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam
molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang
sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom
penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu
diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-atom
penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus
molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara
tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus
molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.Massa
suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul
diekspresikan dalam satuan
massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom karbon-12.
Molekul
memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan kesetimbangan. Panjang
ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak vibrasi dan rotasi.
Rumus kimia dan struktur molekul merupakan dua faktor penting yang menentukan
sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa isomer memiliki rumus kimia yang sama, namun
sifat-sifat yang berbeda oleh karena strukturnya yang berbeda. Stereoisomer
adalah salah satu jenis isomer yang memiliki sifat fisika dan kimia yang sangat
mirip namun aktivitas biokimia
yang berbeda.
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan
kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang
saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan.
Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom
ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.
Ikatan
kovalen merangkumi banyak jenis interaksi, yaitu ikatan
sigma, ikatan
pi,
ikatan logam-logam, interaksi
agostik, dan ikatan tiga pusat dua
elektron. Istilah bahasa Inggris untuk ikatan kovalen, covalent
bond, pertama kali muncul pada tahun 1939. Awalan co- berarti bersama-sama,
berasosiasi dalam sebuah aksi, berkolega, dll.; sehingga "co-valent
bond" artinya adalah atom-atom yang saling berbagi "valensi",
seperti yang dibahas oleh teori ikatan valensi.
Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan
kovalen. Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas
yang mirip. Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan
antara dua atom yang berunsur sama, melainkan hanya pada elektronegativitas
mereka. Oleh karena ikatan kovalen adalah saling berbagi elektron, maka
elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi.
Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi elektrostatik ("ikatan
ion"),
kekuatan ikatan kovalen bergantung pada relasi sudut antara atom-atom pada
molekul poliatomik.
Ikatan
ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki
perbedaan elektronegativitas yang besar. Tidaklah terdapat nilai-nilai yang
pasti yang membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen, namun perbedaan
elektronegativitas yang lebih besar dari 2,0 bisanya disebut ikatan ion,
sedangkan perbedaan yang lebih kecil dari 1,5 biasanya disebut ikatan kovalen.[3]
Ikatan ion menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang berpisah.
Muatan-muatan ion ini umumnya berkisar antara -3 e
sampai dengan +3e.
Ikatan
kovalen koordinat, kadangkala disebut sebagai ikatan datif, adalah sejenis
ikatan kovalen yang keseluruhan elektron-elektron ikatannya hanya berasal dari
salah satu atom, penderma pasangan elektron, ataupun basa Lewis. Konsep ini
mulai ditinggalkan oleh para kimiawan seiring dengan berkembangnya teori
orbital molekul. Contoh ikatan kovalen koordinat terjadi pada nitron
dan ammonia borana.
Susunan ikatan ini berbeda dengan ikatan ion pada perbedaan
elektronegativitasnya yang kecil, sehingga menghasilkan ikatan yang kovalen.
Ikatan ini biasanya ditandai dengan tanda panah. Ujung panah ini menunjuk pada
akseptor elektron atau asam Lewis dan ekor panah menunjuk pada penderma
elektron atau basa Lewis.
Ikatan-ikatan
dengan satu atau tiga elektron dapat ditemukan pada spesi radikal
yang memiliki jumlah elektron gasal (ganjil). Contoh paling sederhana dari
ikatan satu elektron dapat ditemukan pada kation molekul hidrogen H2+.
Ikatan satu elektron seringkali memiliki energi ikat yang setengah kali dari
ikatan dua elektron, sehingga ikatan ini disebut pula "ikatan
setengah". Namun terdapat pengecualian pada kasus dilitium.
Ikatan dilitium
satu elektron, Li2+, lebih kuat dari ikatan dilitium dua
elektron Li2. Pengecualian ini dapat dijelaskan dengan hibridisasi
dan efek kelopak dalam.
Contoh
sederhana dari ikatan tiga elektron dapat ditemukan pada kation dimer helium,
He2+, dan dapat pula dianggap sebagai "ikatan
setengah" karena menurut teori orbital molekul, elektron ke-tiganya
merupakan orbital antiikat yang melemahkan ikatan dua elektron lainnya sebesar
setengah. Molekul oksigen juga dapat dianggap memiliki dua ikatan tiga elektron
dan satu ikatan dua elektron yang menjelaskan sifat paramagnetiknya.
Molekul-molekul dengan ikatan elektron gasal biasanya sangat reaktif. Ikatan
jenis ini biasanya hanya stabil pada atom-atom yang memiliki elektronegativitas
yang sama. Menggunakan teknik tunggal yang mengindikasikan orbital-orbital dan
ikatan-ikatan. Pada rumus molekul,
ikatan kimia (orbital yang berikatan) diindikasikan menggunakan beberapa metode
yang bebeda tergantung pada tipe diskusi.
Kadang-kadang
kesemuaannya dihiraukan. Sebagai contoh, pada kimia
organik, kimiawan biasanya hanya peduli pada gugus
fungsi molekul. Oleh karena itu, rumus molekul etanol
dapat ditulis secara konformasi,
3-dimensi, 2-dimensi penuh (tanpa indikasi arah ikatan 3-dimensi), 2-dimensi
yang disingkat (CH3–CH2–OH), memisahkan gugus fungsi dari
bagian molekul lainnnya (C2H5OH), atau hanya dengan
konstituen atomnya saja (C2H6O). Kadangkala, bahkan
kelopak valensi elektron non-ikatan (dengan pendekatan arah yang digambarkan
secara 2-dimensi) juga ditandai. Beberapa kimiawan juga menandai
orbital-orbital atom, sebagai contoh anion etena−4 yang
dihipotesiskan (\/C=C/\ −4)
mengindikasikan kemungkinan pembentukan ikatan.
Ikatan-ikatan
berikut adalah ikatan intramolekul yang mengikat atom-atom bersama
menjadi molekul.
Dalam pandangan yang sederhana dan terlokalisasikan, jumlah elektron yang
berpartisipasi dalam suatu ikatan biasanya merupakan perkalian dari dua, empat,
atau enam. Jumlah yang berangka genap umumnya dijumpai karena elektron akan
memiliki keadaan energi yang lebih rendah jika berpasangan. Teori-teori ikatan
yang lebih canggih menunjukkan bahwa kekuatan ikatan
tidaklah selalu berupa angka bulat dan tergantung pada distribusi elektron pada
setiap atom yang terlibat dalam sebuah ikatan. Sebagai contohnya, karbon-karbon
dalam senyawa benzena
dihubungkan satu sama lain oleh ikatan 1.5 dan dua atom dalam nitrogen monoksida
NO dihubungkan oleh ikatan 2,5.
Keberadaan
ikatan rangkap
empat juga diketahui dengan baik. Jenis-jenis ikatan kuat
bergantung pada perbedaan elektronegativitas
dan distribusi orbital elektron yang tertarik pada suatu atom yang terlibat
dalam ikatan. Semakin besar perbedaan elektronegativitasnya, semakin besar
elektron-elektron tersebut tertarik pada atom yang berikat dan semakin bersifat
ion pula ikatan tersebut. Semakin kecil perbedaan elektronegativitasnya,
semakin bersifat kovalen ikatan tersebut.
V.
Alat
dan Bahan
Seperangkat alat model
molekul
VI.
Prosedur
Percobaan

![]() |
![]() |
VII.
Pertanyaan
Praraktikum
1. Bagaimana
perbedaan panjang ikatan tunggal dengan ikatan ganda dua atau ikatan ganda
tiga?
2. Berikatan
nama bentuk ruang model tiga dimendi tetrahedral, oktrahedral, linier dll, dari
senyawa berikut:
a.

b. 

c. 

d. 

3. Gambarkan
rumus struktur dan rumus titik elektron dari setiap model yang digambarkan pada
soal dua!
Jawab:
1. Ikatan
kinia tergantung pada elektronnya. Ikatan ganda tiga lebih pendek dari pada ikatan ganda dua ataupun ikatan tunggal,
karena jumlah elektronnya yang berpasangan dengan ikatan ganda tiga paling
banyak dibandingkan dengan elektron yang berpasangan pada ikatan ganda dua atau
punn tunggal. Semakin kuat suatu ikatan kimia maka semakin pendek jarak
ikatannya.
2.
a.
= Linier

b.
= Tetrahedral

c.
= Oktahedral

d.
= Linier

3.
Rumus
Molekul
Rumus
Molekul
|
Titik
Elektron
|
Struktur
|
![]() |
H : H
|
H - H
|
![]() |
H
. .
H : C : H
. .
H
|
H
|
H - C - H
|
H
|
![]() |
H
H
: :
H : C C : H
: :
H
H
|
H
H
| |
H - C - C - H
| |
H H
|
![]() |
H : C : C : H
|
H - C - C – H
|
VIII.
Data Hasil Percobaan
Gambar/ Nama
Senyawa
|
||||
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
H
: H
|
H
- H
|
Cl : Cl
|
Cl - Cl
|
|
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
Br : Br
|
Br - Br
|
I : I
|
I - I
|
|
![]() |
![]() |
|||
HCl
|
HBr
|
|||
H : Cl
|
H - Cl
|
H : Br
|
H - Br
|
|
![]() |
![]() |
|||
HI
|
![]() |
|||
H:I
|
H - I
|
H
. .
H : C : H
. .
H
|
H
|
H – C – H
|
H
|
|
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
Cl
..
Cl : C : Cl
. .
Cl
|
Cl
|
Cl –C – Cl
|
Cl
|
H
. .
N : H
. .
H
|
H
|
N – H
|
H
|
|
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
H
. .
O : O
. .
H
|
H
|
O—O
|
H
|
H H
..
..
O : O
.. ..
H H
|
H H
\ /
O – O
/ \
H H
|
|
![]() |
![]() |
|||
HONO
|
HCOOH
|
|||
O
::
O : N
..
H
|
O
||
O – N
|
H
|
H H
.. ..
O : C
: :
O
|
H H
| |
O — C
||
O
|
|
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
H Cr
..
..
C : : C
.. ..
Cr Cr
|
H Cr
\
/
C = C
/
\
Cr Cr
|
H H
.. ..
H : C : N : : N : H
.. ..
H H
|
H H
| |
H—C— N = N—C— H
| |
H H
|
|
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
N ::: N
|
N ≡ N
|
H : C ::: C : H
|
H —C ≡ C — H
|
|
![]() |
![]() |
|||
HOCN
|
![]() |
|||
O : C ::: N
..
H
|
O — C ≡ N
|
H
|
O :: C :: O
|
O = C = O
|
|
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
H H
.. ..
C
:: C :: C
.. ..
H H
|
H
H
| |
C = C = C
| |
H H
|
H
..
O :: C
:: C
..
H
|
H
|
O = C
= C
|
H
|
|
![]() |
H H
.. ..
C : C
:: ::
H : C
C : H
: :
H C :: C H
.. ..
H H
|
H H
\ /
C — C
// \\
H— C C — H
\ /
H C = C H
/ \
H H
|
||
![]() |
||||
IX. Pembahasan
Percobaan
kali ini mengenai Struktur Senyawa. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu
menyusun model setiap senyawa yang ditugaskan berdasarkan rumus molekulnya,
menggambarkan model senyawa dalam struktur tiga dimensi, menggambarkan rumus
untuk setiap senyawa berdasarkan model molekulnya, menuliskan rumus struktur
dan titik elektron unutk setiap model senyawa yang diberikan oleh asisten.
Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia
yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak dapat diubah
menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia
biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom.
Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron.
Inti atom terdiri atas sejumlah proton
dan neutron.
Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.Senyawa kimia adalah Zat tunggal yang
terbentuk dari beberapa unsur dengan melalui reaksi kimia dan senyawa tersebut
juga dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia
tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida
(air,
H2O)
adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen
untuk setiap atom oksigen.
Dalam rumus senyawa ini ikatan kimia terbagi ata
tiga yaitu ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Ikatan
tunggal merupakan ikatan kimia yang membentuk senyawa namun dalam penggunaan
molekulnya tunggal, contohnya yaitu
Hidroksida,
iadida, bromida, Crorida, Hidroclorida, Hidrobromida, HidroIoinida. Ikatan ganda tunggal merupakan ikatan kimia
yang membentuk senyawa dengan penggunaan molekulnya ganda dua. Sedangkan Ikatan
ganda tiga merupakan ikatan kimia yang membentuk senyawa dengan penggunaan
molekulnya ganda tiga.
Ikatan
tunggal mempunyai panjang ikatan yang lebih panjang dari pada ikatan ganda dua
dan ikatan ganda tiga. Ikatan ganda tiga
memepunyai panjang ikatan yang lebih pendek ikatan ganda dua dan ikatan
tunggal. Kekuatan ikatan tunggal lebih lemah dari pada ikatan ganda dua dan
ikatan ganda tiga. Ikatan ganda tiga lebih kuat dibandingkan dengan ikatan
ganda dua dan tunggal. Semakin pendek panjang ikatan kimia suatu senyawa, maka
semakin kuat ikatan kimiannya.
Ikatan
ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki
perbedaan elektronegativitas yang besar. Tidaklah terdapat nilai-nilai yang
pasti yang membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan kovalen koordinat,
kadangkala disebut sebagai ikatan datif, adalah sejenis ikatan kovalen yang
keseluruhan elektron-elektron ikatannya hanya berasal dari salah satu atom,
penderma pasangan elektron, ataupun basa Lewis. Konsep ini mulai ditinggalkan
oleh para kimiawan seiring dengan berkembangnya teori orbital molekul.
Simbol kimia digunakan secara internasional, meski
nama-nama unsur diterjemahkan antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis
dalam huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf
kecil. Non unsur, khususnya dalam kimia organik dan organometalik, seringkali
menggunakan simbol yang terinspirasi oleh simbol-simbol unsur kimia. Berikut
adalah contohnya.
Dalam Percobaan Praktikum tentang struktus senyawa
ini telah diketahui bahwa molekul-molekul itumemiki warna yang menjadi patokan
dalm menggambarkan masong-masing molekul. Antara lain yang kami praktikumkan
yaitu warna hijau berarrti klor, warna kuning berarti belerang atau sulfur,
warna putih berarti hidrogen, warna biru berarti nitrogen, warna merah berarti
oksigen, warna hitam berarti karbon.
X. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan mengenai
struktur moleku dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Ikatan
tunggal mempunyai panjang ikatan yang lebih panjang dari pada ikatan ganda dua
dan ikatan ganda tiga
2. Ikatan ganda tiga memepunyai panjang ikatan yang
lebih pendek ikatan ganda dua dan ikatan tunggal.
3. kekuatan
ikatan tunggal lebih lemah dari pada ikatan ganda dua dan ikatan ganda tiga.
4. ikatan
ganda tiga lebih kuat dibandingkan dengan ikatan ganda dua dan tunggal.
5. Semakin
pendek panjang ikatan kimia suatu senyawa, maka semakin kuat ikatan kimiannya.
Daftar
Pustaka
Maria,
Kuswati. 1999. Kimia Dasar. Jakarta:
Erlangga.
Purba,
Michael. 1997. Molekul Kimia.
Jakarta: Kawan Media.
Tim
Kimia Gilland Ganesha. 2005. Intisari
Kimia Dasar I. Palembang: Gilland
Ganesha.
Lampiran
Gambar/Nama Atom
|
|
![]() |
![]() |
Iodin
|
Oksigen
|
![]() |
![]() |
Clor
|
Nitrogen
|
![]() |
![]() |
Karbon
|
Brom
|
![]() |
![]() |
Hidrogen
|
Belerang
|
Benjamin Moore titanium-arts
ReplyDeleteBenjamin Moore remmington titanium titanium-arts. View of item. Find details. ion chrome vs titanium Shipping calculated titanium piercing jewelry at titanium 170 welder checkout. titanium nitride bolt carrier group Terms. Shipping calculated at checkout.
h240g9facyq149 dildo,dildo,sex chair,pink dildoe,horse dildo,realistic dildo,male sex toys,Clitoral Vibrators,japanese sex dolls u746f5xsufy460
ReplyDeletee636q5nxoul622 sex toys,vibrators,sex toys,cheap sex toys,dog dildo,women sex toys,wholesale sex toys,fantasy toys,wolf dildo x511z2akfef849
ReplyDelete