praktikum biologi ( mikroskop dan cara penggunaan )



LAPORAN PRATIKUM
BIOLOGI UMUM
MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAAN





 











Oleh:

Nama         :stevan ginting
Nim           : 08111005011
Kelompok : III
Asisten      : Fitralia Elyza







LABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2011



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada zaman dahulu manusia belum mengenal yang namanya jasad renik dan bagian–bagiannya. Para ilmuan biologi saat itu hanya mengetahui tentang morfologi organisme yang dilihat dari bagian luarnya saja. Perkembangan zaman terus melesat maju. Begitupun dengan peradapan manusia, mereka mengalami kemajuan yang luar biasa (Anonim a. 1999: 3).
Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu Micron, yang artinya kecil dan scopium (pengelihatan). Mikroskop juga dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek atau benda yang terlalu kecil, yang sulit untuk kita lihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari tentang benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Sedangkan kata Mikroskopi itu berasal dari kata Mikroskopik yang berarti sangat kecil, yang tidak mudah terlihat oleh mata (Anonim a. 1999: 3).
Mikroskop terdiri dari dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa okuler (dekat dengan mata) dan lensa objektif (dekat dengan benda atau objek). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berbputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan (Volk. 1994: 1).
Sistem lemsa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Perbesaran yang dapat diperoleh dari masing-masing Janis lensa dan perbesaran total mikroskop merupakan perkalian dari perbesaran masing-masing lensa (Volk. 1994: 1).
Mikroskop optic yaitu mikroskop yang proses perbesaran banda menggunakan cahaya biasa (cahaya tampak), melalui atau lampu sebagai sumber penyinaran. Mikroskop ini merupakan alat optic yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut, cahaya dari luar yang dikumpulkan dan dipantulkan oleh cermin akan mengenai specimen sehingga menghasilkan bayangan dari specimen yang akan diperbesar oleh lensa dan kemudian diterima oleh mata. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan sudah dimiliki sebagian besar sekolah atau perguruan tinggi, dari mikroskop ini dibedakan lagi antara mikroskop biologi dengan mikroskop stereo (Anonim b. 1999: 1).
Mikroskop Optik, Miroskop Biologi, Mikroskop Elektron, dan Mikroskop Majemuk adalah macam–macam dari mikroskop. Masing–masing mikroskop memiliki fungsi yang berbeda dikarenakan jenis lensa dan perbesarannya tidak sama. Selain itu mikroskop memiliki bentuk yang berbeda dan fokusnya juga berbeda. Mikroskop Optik menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari melalui lampu sebagai sumber pencehayaan. Masing–masing mikroskop memiliki fungsi yang berbeda dikarenakan jenis lensa dan perbesarannya tidak sama. Mikroskop Optik terbagi menjadi Mikroskop Biologi dan Mikroskop Stereo (Anonim c. 2000: 1).
Mikroskop biologi sering digunakan untuk pengamatan benda- benda tipis dan transparan. Sedangkan untuk mendapatkan gambaran stereoskop dari objek yang tidak begitu renik atau kecil, biasanya digunakan Mikroskop Stereo atau Mikroskop Bedah Binoculer (Anonim, 2000) Mikroskop Elektron adalah sebuah alat yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali dengan menggunakan elektro statik dan elektron megnetik. Mikroskop Elektron terdiri dari beberapa jenis, yaitu Mikroskop Transmisi (TEM), Mikroskop Pemindai Elektron (SEM), Mikroskop Pemindai Transmisi Elektron (STEM),  dan Mikroskop Pemindai Lingkungan Elektron (ESEM) (Anonim c. 2000: 1).

1.2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui bagian–bagian mikroskop dan fungsi dari tiap–tiap bagian pada mikroskop serta cara penggunaannya.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana padambidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z. Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju ddengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari bahasa yunani, kata micron yang berarti kecil dan scopium (pengelihatan). Jadi mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda–benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang (Anonim a. 1999: 2).
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada perinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa okuler (dekat dengan mata) dan lensa Objektif (dekat dengan benda). Baik objektif ataupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda (Volk, 1984). Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula–mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler (Anonim a. 1999: 2).
Perbesaran yang dapat diperoleh dari masing–masing jenis lensa ditentukan oleh susunan dari lensanya dan biasanya ditulis pada bagian luar lensa dan perbesaran total mikroskop merupakan perkalian dari perbesaran masina–masing lensa. Ada dua bagian utama  yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu : Bagian optik, yang terdiri dari kondesor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya (Anonim b. 2000: 1).
 Berdasarkan sisitem pencahayaannya, mikroskop dibagi dua yaitu :  Mikroskop Optik yaitu mikroskop yang proses perbesaran benda menggunakan cahaya biasa atau lampu sebagai sumber penyinaran. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut, cahaya yang dikumpulkan dan dipantulkan oleh cermin akan mengenai spesimen sehingga menghasilkan bayangan dari spesimen yang akan diperbesar oleh lensa dan kemudian diterima oleh mata. Mikroskop Optik lebih sering digunakan dan sudah dimiliki sebagian besar sekolah atau perguruan tinggi, dari mikroskop ini perlu dibedakan lagi antara Mikroskop Biologi dengan Mikroskop Stereo (Anonim b. 2000: 1).
Mikroskop Biologi digunakan untuk pengamatan benda–benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan, harus dibuat sayatan yang tipis. Benda yang diamati biasanya diletakkan diatas kaca objek dalam medium air dan ditutup dengan kaca tipis. Perbesaran yang sering terdapat pada mikroskop Biologi adalah : Objektif 4x, Okuler 10x : perbesaran total 40x 2, Objektif 10x, Okuler 10x : perbesaran total 100x, Objektif 40, Okuler 10x : perbesaran total 400x. Mikroskop Stereo atau mikroskop bedah binokuler (binoculer dissecting microscope) digunakan untuk pengamatan benda–benda yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak (Anonim b. 2000: 2).
Mikroskop Stereo tersebut mempunyai sifat sebagai berikut :Mempunyai 2 objektif dan 2 okuler, agar didapatkan bayangan 3 dimensi dari pengamatan 2 mata, Perbesaran tidak terlalu kuat, tetapi lebih diutamakan adalah medan pandang yang    luas dan jarak kerja yang panjang, dengan demikian benda yang diamati cukup jauh sehingga mikroskop dapat dipakai untuk pembedahan, Benda yang diamati tidak terlalu halus, dapat kering atau basa, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak, Mikroskop Stereo yang sering dipakai mempunyai pembesaran (Objektif 1x atau 2x, 2) Okuler 10x dan 15 kali pembesaran total sampai 30x (Bima. 1999).
Mikroskop Polarisasi menggunakan cahaya terpolarusasi guna menganalisa struktur yang birefringent. Birefingence adalah suatu spesimen yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen. Mikroskop Fase Kontras menggunakan retardasi cahaya spesimen untuk menghasilkan perbedaan fase yang dikonversasi ke kontras Anonim c. 2000: 3).
Fase kontras menggunakan iluminasi bidang terang dengan suatu phase bennulus  (pada kondesor) dan pada phase plate (dipasang pada objektif) pada lintas cahaya. Aplikasi : spesimen hidup, spesimen yang tidak diwarnai. Mikroskop Normaski menggunakan kombinasi sistem polarisasi dan 2 pelepas sinar image 3 dimensi karena satu sisi spesimen tampak lebih terang dibandingkan yang lain seolah–olah cahaya jatuh disana dan menghasilkan bayangan (Anonim c. 2000: 3).
Mikroskop Fluorescense, mikroskop ini hampir sama dengan mikroskop cahaya biasa dengan tambahan fitur untuk meningkatkan kemampuannya. Mikroskop konvensional menggunakan cahaya tampak (400-700 nanometer) untuk ilumunasi dan menghasilkan gambar sampel yang diperbesar. Mikroskop fluorescence sebaliknya, menggunakan intensitas cahaya yang lebih tinggi, yang mmengeksitasi bagian berpender pada sampel. Mikroskop ini sering digunakan untuk : Menampilkan komponen struktual suatu spesimen kecil, seperti sel, Melakukan studi viabilitas pada populasi sel, Menampilakan materi genetik pada sel (DNA & RN ), Melihat sel–sel spesifik dalam populasi yang lebih besar dengan teknik khusus seperti FISH (Anonim c. 2000: 4).
MIkroskop Elektron. Keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat lensa yang sangat tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi 2000x dengan mikroskop monokuler. Untuk mengamati sel-sel yang sangat halus digunakan mikroskop electron. Ada dua jenis mikroskop electron yaitu mikroskop electron transmisi dan mikroskop electron scanning. Model dan bentuk mikroskop monokuler ada bermacam- macam tetapi, secara umum bagian dari mikroskop ini adalah bagian optic dan bagian mekanis (Anonim d. 2000: 1).
Mikroskop Bukan Optik yaitu mikroskop yang memperbesar benda dengan bantuan radiasi panjang gelombang sinar pendek. Contohnya Mikroskop sinar-X mikroskop ion, dan mikroskop elektron. Dari ketiga jenis mikroskop bukan optik, mikroskop elektron paling banyak digunakan. Melalui mikroskop elektron dapoat dipelajari pola–pola sel hewaan, tumbuhan, dan bakteri. Mikroskop elektron juga digunakan dalam menganalisis hasil industri dan pengontrol hasil produksi (Anonim d. 2000: 1).




BAB III
METODELOGI PRATIKUM


3.1. Waktu dan Tempat
 Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 04 Oktober 2011. pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktek kali ini adalah satu set mikroskop.

3.3. Cara Kerja
 Mikroskop dibawa dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu lagi dipegang pada bagian lengan mikroskop. Revolver diputar sampai terdengar bunyi klik, agar lensa objektif dengan pembesaran lemah tepat berada ditengah meja benda/dibawah lensa objektif. Preparat dilihat pada meja objek kemudian dipasang dengan posisi yang mantap.
 Lampu mikroskop dinyalakan dan aturlah sedemikiann rupa sehingga jumlah sinar yang masuk semaksimum mungkin. Knop makromer diputar sehingga teropong terangkat/lensa objektif (kira–kira 5mm) dari meja benda Diafragma dibuka sampai maksimum. Dilihat sampai ke dalam okuler, aturlah cermin sedemikian rupa sehingga dapat lingkaran pandang yang terang.
 Sediaan diletakkan pada meja benda, kemudian teropong diturunkan dengan hati–hati sampai ujung lensa objektif hampir menyentuh permukaan sediaan atau naikkan meja jika makromernya pada meja benda. Mata dibidik ke lensa okuler, putarlah mikromer dengan perlahan–lahan dengan hati–hati sehimgga bayangan spesimen pada sediaan tampak jelas.
 Untuk mencari bagian spesimen yang diinginkan sediaan digeser sampai bertemu dan kemudian jepitlah sediaan sehingga tidak bergeser–geser. Fokus spesimen dipertajam dengan perlahan–lahan memutar knop mikromer.
Jika bayangan terlalu terang maka kurangi pembukaan diafragma sedikit–demi sdikit hingga lensa objektif yang dikehendaki teapt diatas spesimen. Pada waktu mengganti lensa, jangan sampai ujung lensa menyentuh permukaan gelas penutup karena geseran itu akan menggores pada lensa objektif. Untuk melihat satu bagian dengan jelas, dapat digunakan pembesaran yang lebih kuat. Putarlah revolver untuk mengganti lensa objektif pembesaran lemah dengan lensa objektif pembesaran kuat.
Catatan : Untuk pembesaran kuat (100x) harus menggunakan minyak imersi yang diteteskan di atas preparat, dengan cara dijauhkan dulu tabung/lensa objektif dari preparat kemudian teteskkan minyak imersi. Putar atau pasang lensa objektif 100x dan turunkan lensa tersebut sampai menyentuh minyak imersi berfungsi untuk menaikkan indeks bias cahaya objek dapat terlihat dengan lebih jelas.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil




















4.2. Pembahasan
  Menurut Anonima (1999: 3) bahwa mikroskop adalah suatu alat yang berfungsi untuk melihat sel-sel yang sangat kecil yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang. Mikroskop memiliki dua bagian utama yang menyusunnya yakni bagian optik (terdiri dari kondesor, lensa objektif, dan lensa okuler), dan bagian-nagian non optic (terdiri dari diafragma, kaki dan lengan mikroskop, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahya).
Menurut Anonima (1999: 3) bahwa mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu Micron, yang artinya kecil dan scopium (pengelihatan). Mikroskop juga dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek atau benda yang terlalu kecil, yang sulit untuk kita lihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari tentang benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Sedangkan kata Mikroskopi itu berasal dari kata Mikroskopik yang berarti sangat kecil, yang tidak mudah terlihat oleh mata.
 Menurut Volk (1994: 2) bahwa mikroskop itu terdiri dari dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa okuler (dekat dengan mata) dan lensa objektif (dekat dengan benda atau objek). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berbputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.
Menurut Volk (1994: 2) bahwa sistem lemsa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Perbesaran yang dapat diperoleh dari masing-masing Janis lensa dan perbesaran total mikroskop merupakan perkalian dari perbesaran masing-masing lensa.
Menurut Anonimb (2000:1) bahwa mikroskop biasanya digunakan oleh pengamat untuk meneliti sesuatu benda yang sangat kecil untuk diketahui apa yang terdapat pada benda itu. Mikroskop mempunyai bagian-bagian yang sangat membantu saat kita ingin melihat jasad renik yakni bagian optik dan bagian mekanis. Bagian optik memiliki bagian-bagian yaitu: Reflektor/cermin: untuk menerima cahaya atau sinar lampu dan memantulkan ke dalam kondesor dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop.
Menurut Anonimb (2000: 1 ) bahwa ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lamah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalkan sinar matahari yang mnembus ruangan, gunakan cermin datar. Kondesor: merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop, terdiri dari lensa kompleks dan di dalam kondesor terdapat diafragma yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya mengenai objek. Diafragma: berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek, berfumgsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk pada mikroskop.
Menurut Anonimb (2000: 2) bahwa lensa okuler: terdiri atas lensa kompleks dan menerima cahaya setelah menembus objek yang diamati sehingga memperbesar banda yang dibentuk oleh lensa objektif. Lensa objektif: terdiri atas lensa kompleks, menerima bayangan semu dan terbalik.  Revolver: untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan. Bagian mekanis memiliki bagian-bagian yaitu: Tabung miroskop, tombol pengatur focus kasar (makromer): untuk mencari focus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat. Tombol pengatur focus halus (mikromer): untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat.
Menurut Anonimc (1999: 6) bahwa  tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat untuk mempertjam focus, kaki dan lengan/tangkai mikroskop: tangkai berfungsi sebagai penyangga bagian optik. Pada beberapa mikroskop monokuler tangkai ini dapat digerakkan sehingga dapat dibuat posisi tegak atau membentuk sudut dengan bidang horizontal sedangkan kaki untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja, meja preparat/benda: meja benda terletak diantara kondesor dan objektif serata merupakan tempat sediaan yang diamati.


BAB V
KESIMPULAN


Dari percobaan yang telah dilakukan mengenai analisa mikroskop dan cara penggunaannya, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk melihat benda sangat kecil yang tak bisa dilihat oleh mata telanjang.
2.      Perbesaran total mikroskop merupakan perkalian dari perbesaran masing-masing.
3.      Alat perbesaran yang paling sederhana adalah kaca pembesar  (lup) atau surya kata.
4.      Jenis-jenis mikroskop ada dua yakni mikroskop optik dan mikroskop bukan optik
5.      Dua bagian umum yang menyusun mikroskop yaitu: a. Bagian optik (terdiri dari kondesor, lensa objektif, dan lensa okuler). b. Bagian non-optik (terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya).













DAFTAR PUSTAKA


Anonima.1999. Mikroskop. http://www.wilkipedia.org. 07 Oktober 2011.
Bima. 1999. Mikroskop. http://www.ipb.ac.id. 07 Oktober 2011.
Anonimb. 2000. Mikroskop Optik. http://www.wilkipedia.org. 07 Oktober 2011.
Anonimc. 1999. Mikroskop. http://www.google.org. 07 Oktober 2011.
Anonimc. 2000. Mikroskop Elektron. http://www.wilkipedia.org. 07 Oktober 2011.

































LAMPIRAN




 

Comments